Ilumuwan Temukan Lubang Hitam Khusus yang Dapat Mengubah Pemahaman Kita Tentang Alam Semesta

30 Maret 2021, 20:22 WIB
Ilustrasi Lubang Hitam. /Pixabay

ZONABANTEN.com - Ilmuwan mungkin telah menemukan lubang hitam yang dapat mengubah pemahaman kita tentang alam semesta.

Selama beberapa dekade, para peneliti telah mencari contoh lubang hitam "goldilocks" - yang berada di antara yang bermassa rendah yang ditemukan di seluruh alam semesta dan contoh supermasif yang menjadi pusat diskusi tentang lubang hitam.

Teori tersebut menunjukkan bahwa ada banyak lubang hitam di sekitarnya, yang terbentuk saat lubang hitam bermassa lebih rendah berubah menjadi lubang hitam supermasif.

Baca Juga: Putri Hotman Paris Sentil Luna Maya dan Deddy Corbuzier soal Eating Disorder yang Dijadikin Lelucon di INTM 

Jika kita tahu berapa banyak dari mereka, itu akan membantu memberikan informasi yang lebih baik bagaimana lubang hitam terbentuk dan berevolusi dari waktu ke waktu.

Tetapi sebenarnya sulit untuk menemukannya, karena ukurannya terlalu besar untuk beberapa cara mendeteksi lubang hitam dan terlalu kecil untuk yang lain.

Hanya ada sedikit bukti observasi aktual bahwa mereka ada, dan bukti apa yang ada belum pasti.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Hari Ini Selasa 30 Maret 2021 Secara Nasional Kembali Turun 

Itu terlepas dari penelitian teoritis yang menunjukkan ada sejumlah besar lubang hitam di seluruh alam semesta.

Mungkin ada sekitar 46.000 dari mereka hanya di sekitar galaksi Bima Sakti kita sendiri, perkiraan para peneliti.

Sekarang para peneliti telah mengatakan dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan di Nature Astronomy bahwa mereka telah menemukan bukti dari satu lubang hitam tersebut, dengan informasi tentang keberadaannya yang datang kepada kita dari awal kosmos.

Baca Juga: Breaking! Indonesia Giveaway Tidak Tayang, Hadiah Mobil, Motor dan Uang Tunai Disimpan Lagi  

Bukti lubang hitam datang ke Bumi dalam bentuk cahaya, terdistorsi oleh ledakan yang terjadi ketika alam semesta baru saja dimulai.

Para ilmuwan mempelajari informasi tentang ribuan semburan yang disebabkan ketika bintang-bintang runtuh atau bergabung, dengan harapan dapat digunakan untuk mengintip ke alam semesta awal.

Mereka melakukannya dengan menggunakan proses yang disebut pelensaan gravitasi, yang menggunakan benda-benda di kosmos sebagai instrumen pengamatan.

Baca Juga: TERKINI Kurs Rupiah terhadap Dolar, 30 Maret 2021: Dolar Melaju Kencang, Rupiah Cuma Bisa Tercengang  

Pelensaan gravitasi terjadi ketika objek seperti itu menerima ledakan tersebut dan mendistorsi mereka seperti lensa, menciptakan banyak gambar yang dapat dilihat pada waktu yang berbeda.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: independent.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler