Korupsi Bukan Masalah Kaya atau Miskin, Islah Bahrawi Kritik Pernyataan Prabowo untuk Naikkan Gaji Pejabat

- 20 Januari 2024, 09:25 WIB
Saat sambutan di acara Paku Integritas Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 di gedung KPK, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa korupsi dapat dihindari dengan cara menaikkan gaji pejabat, dan Islah Bahrawi menolak hal itu.
Saat sambutan di acara Paku Integritas Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 di gedung KPK, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa korupsi dapat dihindari dengan cara menaikkan gaji pejabat, dan Islah Bahrawi menolak hal itu. /@cakimiNow

ZONABANTEN.com - Islah Bahrawi menganggap bahwa Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto tidak faham terkait penyebab pejabat korupsi uang rakyat. Sehingga program yang dicanangkan oleh Prabowo untuk mencegah korupsi adalah dengan cara menaikkan gaji pejabat.

Islah Bahrawi menyatakan dengan tegas bahwa perilaku korupsi yang dilakukan para pejabat disebankan moral yang bobrok.  Mereka tidak pernah puas dengan kekayaan yang mereka miliki.

Baca Juga: Prabowo Subianto Bertekad akan Tingkatkan Kualitas Hidup Penyelenggara Negara agar Tidak Korupsi

Artinya menurut Bahrawi, para koruptor itu ditangkap karena keserakahan yang diperbuat mereka sendiri, mereka telah ketagihan dengan uang haram.

"Koruptor melakukan korupsi tidak pernah puas hanya sekali. Semua pejabat korup yg ditangkap adalah mereka yang sudah kaya oleh korupsi-korupsi sebelumnya. Mereka ditangkap karena keserakahan dan uang haram yang membuatnya ketagihan,' ujar Politikus asal Madura itu, 19 Januari 2024 melalui akun X-nya.

Jadi, Bahrawi menegaskan sekali lagi bahwa korupsi terjadi bukan karena pejabat kaya atau miskin tetapi karena kehilangan moral sebagai manusia dan sebagai pejabat. Artinya mereka terjebak dalam situasi.

"Jadi, korupsi terjadi bukan karena sang pejabat sudah kaya atau masih miskin, tapi karena mental dan moral pejabatnya sudah bobrok. Mereka terjebak dalam situasi: "jika saya tidak korupsi, orang lain yang akan mengkorupsi." Akhirnya para pejabat itu terbiasa menormalisasi uang korupsi sebagai rejeki," tandasnya.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: @islah_bahrawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x