ZONABANTEN.com - Menanggulangi trauma anak karena KDRT penting jadi perhatian setiap orang tua.
Anak yang melihat kejadian KDRT pun dapat mengalami trauma, langkah yang dapat diambil setiap orang tua adalah dengan melakukan terapi.
Namun terapi bukan hanya dilakukan oleh sang anak, orang tua juga perlu melakukan terapi.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1063: CP0 Akan bertarung menghadapi Vegapunk dan Topi Jerami
Hal ini untuk menghindari anak merasa bahwa dirinya merupakan penyebab.
"Anak itu sebetulnya kalau dia melihat saja dia bisa trauma. Jadi sebenarnya yang harus dihandle itu adalah abuser-nya. Karena kalau anaknya trauma kan harus ada penanganan tuh. Karena kalau kekerasan itu traumanya dalam dan harus ditangani sama profesional," Kata Psikolog dari Universitas Indonesia Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPED, dikutip dari ANTARA
"Tapi percuma kalau sudah ditangani anaknya trauma tapi di rumah terjadi lagi. Yang ada itu bisa jadi tambah parah karena dia merasa itu cycle yang dia nggak bisa stop. Dan kalau yang diterapi cuma anaknya, nanti dia akan merasa bahwa dia adalah penyebab," sambungnya.
KDRT tak menutup kemungkinan dapat berdampak pada kehidupan anak saat dewasa, seperti memengaruhi hubungan asmara sang anak kelak jika tidak melakukan terapi.