Di malam hari, nenek saya membuatkan kami pisang goreng dan sepoci teh panas.
Kami berkumpul di halaman belakang rumah tua kakek-nenek saya, mendengarkan nenek ketika dia menceritakan kisah yang sama tentang bagaimana dia bertemu kakek selama perang.
Kami tidak pernah bosan dengan cerita itu karena kami sangat mencintai mereka.***