Mengapa Bullying pada Anak Bisa Terjadi? Orang Tua Harus Tahu Hal Ini

- 7 Januari 2022, 18:42 WIB
Ilustrasi Bullying
Ilustrasi Bullying /Pixabay/Geralt

ZONABANTEN.com - Bullying atau adalah peristiwa yang sering sekali terjadi. Begitu seringnya terjadi, hal ini bahkan juga dialami oleh anak-anak ketika di lingkungan sekolah.

Bullying adalah peristiwa yang berbahaya, karena ini dapat mempengaruhi mental anak terutama dalam menilai lingkungannya dan dirinya sendiri.

Tak jarang akibat perilaku bullying ini anak menjadi depresi, tidak percaya diri, bahkan tidak percaya pada siapapun.

Sebagai orang tua tentu kita tidak menginginkan peristiwa ini terjadi pada anak kita. Maka dari itu orang tua perlu untuk mengetahui ciri-ciri yang dapat memicu potensi terjadinya bullying.

Baca Juga: Tiba di Kamerun untuk Piala Afrika, Aubameyang Terkena Wabah Covid-19

Baca Juga: 20 Lagu Kpop Teratas di Gaon Digital Chart 2021, IU Raih Posisi Puncak

Berdasarkan Child Mind Institute, setidaknya ada 4 ciri yang dapat memicu tindakan bullying.

1. Adanya Perbedaan Kekuatan

Bullying seringkali dimulai oleh seseorang yang memiliki atau merasa memiliki posisi yang lebih berkuasa.

Kekuasaan ini bisa karena kekuatan fisik ataupun popularitas, dan dilimpahkan pada orang yang dianggap lemah.

2. Adanya Niat untuk Menyakiti

Bullying juga seringkali dimulai ketika adanya niat menyakiti dari seseorang. Serangan dapat berupa serangan fisik maupun verbal.

Serangan verbal dapat berupa penyebaran desas-desus buruk dari seseorang, ataupun penghasutan kepada orang lain untuk mengucilkan seseorang.

Baca Juga: Resep Membuat Nutella Coffee Shake, untuk Menemani Waktu Bersantai di Akhir Pekan

3. Dapat Berulang

Perilaku bullying atau intimidasi adalah perilaku yang dapat berulang. Ini adalah pola lanjutan dari rasa bermusuhan kepada seorang anak sebagai target.

4. Bullying dapat Menjadi Sangat Berbahaya

Jika tidak ditangani dengan baik, bullying dapat mengarah pada hal yang berbahaya. Biasanya jika intimidasi sudah mengganggu kesejahteraan atau fungsi anak yang menjadi sasaran.

Jika anak melaporkan intimidasi yang ia alami, sebaiknya orang tua menanggapinya dengan serius. Karena jika tidak, ini dapat benar-benar menyakiti perasaan karena anak telah berjuang menghadapi itu.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: child mind


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah