Network
ZONABANTEN.com – Sikat gigi adalah alat yang kita gunakan untuk melawan bakteri yang menyebabkan penyakit gusi, kerusakan gigi, dan bau mulut.
Memilih sikat gigi yang baik seperti dengan bulu lembut, itu akan secara efektif menghilangkan sisa makanan dan bakteri yang terkumpul di sekitar pangkal gigi.
Standar menyikat gigi adalah selama 2 menit, dan menyikat gigi sebaiknya dilakukan dua kali sehari.
Sikat gigi digunakan hanya untuk sementara dan dibuat memang tidak untuk bertahan selamanya.
Baca Juga: Review 2021: 3 Salah Paham Netizen menurut Cania Citta di Tahun 2021
Namun, kita mungkin tidak tahu sikat gigi yang sudah digunakan kapan harus untuk diganti.
Karena ketika sikat gigi yang sudah digunakan dan tidak pernah menggantinya dalam jangka waktu yang panjang, itu akan mempengaruhi kesehatan gigi dan menyebabkan infeksi.
Selain itu, tidak mengganti sikat gigi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan radang tenggorokan.
The Centers for Disease Prevention and Control (CDC) menyarankan untuk mengganti sikat gigi setiap 3 bulan hingga 4 bulan, atau setiap kali bulunya sudah terlihat rusak.
Setelah bulu sikat gigi mulai kehilangan kekakuannya, maka itu sudah siap untuk diganti.
Untuk sikat gigi elektrik, rencanakan untuk mengganti kepala sikat gigi elektrik setiap 12 minggu atau bahkan lebih awal lebih baik.
Baca Juga: Inilah Penyebab Munculnya Kantung Mata dan Begini Cara Mengatasinya
Cara merawat sikat gigi seperti, jangan berbagi sikat gigi dengan orang lain, simpan di cangkir yang berbeda, bilas dengan air keran, tempatkan sikat gigi pada wadah tertutup untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri.
Sebuah studi tahun 2013 menunjukkan bahwa setelah 40 hari penggunaan yang konsisten, bulu mulai melebar dan sudah kurang efektif.
Dan peserta penelitian yang tidak mengganti sikat gigi mereka pada hari ke 40, mereka mengalami penumpukan plak yang jauh lebih banyak.
Baca Juga: Seventeen Jadi Artis KPop Pertama yang Tampil untuk Kampanye MTV PUSH
Selain itu, sikat gigi dengan bulu yang sudah rusak, akan menyebabkan penyakit pada gusi dan kerusakan gigi.***
