Network
ZONABANTEN.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengejutkan banyak pihak usai mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari dunia politik setelah masa jabatannya berakhir pada hari Sabtu, 2 Oktober 2021.
Duterte juga mengatakan bahwa ia batal mencalonkan diri sebagai calon wakil Presiden Filipina pada pemilu tahun depan.
Kabar tersebut disampaikan setelah Duterte menemani mantan ajudan lamanya, Senator Bong Go, yang hendak mengajukan pencalonan dirinya sebagai wakil presiden Filipina di Komisi Pemilihan pusat.
Baca Juga: Varian Delta Merebak, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Seluruh Dunia Mencapai 5 Juta Jiwa
Duterte mengumumkan keputusan mengejutkan pada hari Sabtu setelah menemani mantan ajudan lamanya, Senator Bong Go, yang malah mengajukan pencalonannya sendiri sebagai wakil presiden di sebuah pusat Komisi Pemilihan.
"Hari ini saya mengumumkan pengunduran diri saya dari (dunia) politik," kata Duterte.
Tersiar kabar bila keputusan mengejutkan Duterte tersebut dilakukan guna membuka jalan bagi putrinya, Sara Duterte-Carpio, untuk mencalonkan diri menggantikan dirinya.
Baca Juga: Waduh, 38 Pesawat Militer China Kembali Usik Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan, Ada Apa?
Duterte-Carpio, yang menggantikan ayahnya sebagai walikota Davao, mengatakan bahwa bulan lalu dia dan ayahnya telah sepakat hanya satu dari mereka yang akan mencalonkan diri untuk jabatan nasional pada 2022.
“Ini (keputusan pensiun Duterte) memungkinkan Sara Duterte untuk mencalonkan diri,” ujar Antonio La Vina, profesor hukum dan politik di Universitas Ateneo de Manila.
Meski begitu La Vina mengatakan jika dia tidak bisa mengesampingkan kemungkinan pemimpin yang selalu berapi-api itu bisa berubah pikiran dan menjadi pengganti Go sebagai calon wakil presiden.
Baca Juga: Mensos Risma Teriak dan ‘Ngamuk’: Tak Tembak Kamu, Fahri Hamzah Buka Suara Kepada Warga Gorontalo
Tiap kandidat memang hanya diberi waktu untuk mendaftar hingga hari Jumat, 8 Oktober 2021. Meski begitu, pengunduran diri atau pergantian tetap diperbolehkan hingga 15 November 2021 mendatang.
Hal ini bisa menjadi celah bagi Duterte bila tiba-tiba berubah pikiran, seperti saat pemilu 2016 lalu di mana ia memenangkan pemilu dalam selisih suara yang besar.
Pada bulan Agustus 2021 lalu, Duterte menyatakan bahwa dirinya akan ikut bertarung sebagai wakil presiden pada pemilu 2022 mendatang.
Para kritikus kemudian menilai langkah ini didasari ketakutan Duterte jika dirinya akan menghadapi tuntutan pidana usai masa jabatannya berakhir.***
