ZONA BANTEN - Di tengah pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman dengan angka kasus yang masih bertambah, bahkan di Indonesia penularan Covid-19 telah mencapai lebih dari 1 juta kasus, kini muncul ancaman baru virus Nipah yang berasal dari Negeri Jiran Malaysia.
Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1999 di kalangan peternak babi di Malaysia dan tidak ada laporan wabah setelah tahun tersebut.
Pada tahun 2001, virus Nipah ditemukan di Bangladesh dan secara berkala diidentifikasi di India bagian timur.
Meskipun menjadi wabah di kalangan peternak babi, reservoir alami dari virus ini adalah kelelawar Pteropus dan beberapa spesies kelelawar yang ditemukan di Indonesia, Madagaskar, Kamboja, Filipina, Thailand dan Ghana.
WHO memperkirakan tingkat kematian akibat infeksi virus Nipah berkisar pada 40 hingga 75 persen. angka ini bisa berbeda tergantung dari wabah dan kemampuan lokal dalam menangani wabah ini.
Beberapa gejala yang menunjukkan infeksi virus Nipah antara lain yaitu:
- Infeksi saluran pernapasan