Dokter: Mendengkur Bukan Hal Lumrah, Bisa Sebabkan Kematian Saat Tidur!

5 Januari 2021, 09:21 WIB
ILUSTRASI tidur mendengkur.* /Lilly Cantabile /Pixabay

ZONABANTEN.com - Dokter: Mendengkur Bukan Hal Lumrah, Bisa Sebabkan Kematian Saat Tidur!

Yap, mendengkur atau ngorok, sering terjadi pada beberapa orang.

Ini dianggap sebagai sesuatu yang biasa saja.

Baca Juga: Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika 5 Januari 2021: Dolar Mulai Mengigit, Rupiah Gigit Jari

Bagi sebagian masyarakat, mendengkur merupakan hal yang kerap mengganggu orang lain di sekitar, karena suara khas yang dihasilkannya.

Alih-alih dianggap sebagai sesuatu yang lumrah, mendengkur justru memiliki potensi serius dalam hal kesehatan seseorang.

Lebih jauh lagi bahkan disebut-sebut dapat mengakibatkan kematian.

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Selasa 5 Januari 2021, Ada Ganesha, Pulung, Kembalinya Raden Kian Santang

Agus Dwi Susanto dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengungkapkan, kesalahan yang biasa terjadi di masyarakat.

Mendengkur dianggap sebagai tanda tidur nyenyaknya seseorang yang diakibatkan faktor kelelahan dalam beraktivitas.

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di bekasi. Pikiran-rakyat.com dengan judul, Mendengkur Bukan Hal Lumrah, Tapi Dokter Sebut Dapat Mengakibatkan Kematian? Simak Penjelasannya

Baca Juga: Harapan Baru! Peneliti: Darah Llama Bisa Hasilkan Antibodi untuk Lawan Covid-19 

Padahal hal tersebut erat kaitannya dengan kondisi saluran pernapasan seseorang.

"Sebenarnya mendengkur adalah gangguan penyempitan saluran napas saat tidur," kata Agus seperti dikutip dari RRI, beberapa waktu yang lalu.

Adanya penyempitan menyebabkan aliran udara yang masuk dalam saluran pernapasan menjadi berkurang, sehingga suplai oksigen yang menyebar keseluruh tubuh dampaknya turut menjadi berkurang.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Selasa 5 Januari 2021, Serial India Jodha Akbar, Mahabharata, Nazar Makin Seru!

Lebih jauh, Agus mengatakan mendengkur merupakan mekanisme awal terjadinya obstructive sleep apnea (OSA).

Hal ini yang menyebabkan berhentinya napas lebih dari 10 detik dan terjadi berulang, sehingga ini dapat dikatakan sebagai kondisi berbahaya.

"Hal ini sangat membahayakan karena OSA dapat mengakibatkan kematian mendadak saat tidur," tuturnya.

Baca Juga: Diperiksa 11 jam, Pria dalam Video Gisel, MYD: Untuk Hal yang Selama Ini Terjadi, Saya Menyesal

Tanpa memandang umur, OSA dapat terjadi pada semua usia, namun laki-laki dewasa di usia 40 tahun ke atas merupakan kelompok paling berisiko.

Salah satu penyebab utama risiko OSA adalah kegemukan dan obesitas.

Sebab itu, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menekankan pentingnya menjaga kualitas tidur yang baik serta mengenali gejala gangguan tidur yang terjadi.

Baca Juga: Apa Bedanya Vaksin Oxford dan Vaksin Pfizer, Mana yang lebih Efektif Melawan Corona?

"Tidur yang berkualitas sangat penting bagi seluruh sistem dalam tubuh manusia seperti sistem saraf pusat, sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem genitourinaria, sistem endokrin dan sistem muskuloskeletal," katanya.***(Puji Fauziah/PR Bekasi)

Editor: Yuliansyah

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler