Network
ZONABANTEN.com - Avatar merupakan film yang paling dinantikan oleh masyarakat dunia.
Pasalnya, film pertamanya yang hadir tahun 2009 ini muncul dengan sekuel kedua yaitu Avatar: The Way of Water pada tahun 2022.
Pemutaran perdana Avatar: The Way of Water di Los Angeles, Amerika Serikat pada Senin, 12 Desember 2022 dan tayang di Indonesia 16 Desember 2022.
Film bergenre fiksi ilmiah petualangan ini di disutradarai oleh James Cameron dan diproduseri oleh James Cameron dan Jon Landau.
Film ini menjadi salah satu alternatif pengisi liburan Tahun Baru ataupun Natal. Film ini masih tayang di beberapa bioskop indonesia. Tokoh utama dalam sekuel Avatar ini masih diperankan oleh Sam Worthington sebagai Jake Sully dan Zoe Saldana sebagai Neytiri.
Dilansir ZONABANTEN.com dari Pikiran Rakyat.com, Avatar bercerita mengenai seseorang yang tengah berhadapan dengan rasa takut akan kehilangan orang-orang yang disayanginya.
Berada dalam situasi mara bahaya yang mengancam keselamatan orang-orang tercinta, seseorang bisa memilih antara lari bersembunyi atau maju menghadapinya.
Atas nama melindungi orang-orang tersayang, seseorang bisa memilih lari menjauh dari mara bahaya. Meski dalam kehidupan, melindungi orang-orang tercinta dari ancaman-ancaman yang tidak diinginkan bukan melulu perkara menghindar.
Namun justru sering kali seseorang harus menghadapinya dengan segala risiko. Dari pemikiran tersebut, Avatar: The Way of Water berdurasi hingga 3 jam 10 menit.
Baca Juga: Tiga Tempat Kuliner Untuk Menghabiskan Akhir Tahun di Bandung
Dilansir dari Antara Senin, 19 Desember 2022 penjualan tiket international sejumlah 300 juta dolar AS. Hal ini membuat sekuel Avatar: The Way of Water mendapatkan sekitar 434 juta dolar AS secara total keseluruhan berdasarkan tracker industry Exhibitor Relations.
Nilai yang bisa diambil dari Film Avatar Sekuel ini adalah perihal pesan-pesan politis yang terkandung di dalamnya. Hal ini sama dengan yang dikutip dari Pikiran Rakyat.com, sebagaimana diketahui, film Avatar tergolong apik mengemas isu-isu politis serius ke dalam suguhan film yang populer.
Itu adalah sebuah upaya yang tidak mudah sebenarnya karena film populer kerap menuntut pengisahan tersaji secara ringan atas nama komersialisasi.
Baca Juga: Teori One Piece: Siapa Saja Karakter One Piece Yang memiliki Kekuatan Dewa?
Sementara isu-isu politis kerap kompleks dan dirasa berat bagi sebagian besar orang.
Upaya mengemas pesan-pesan politis dalam bingkai cerita yang mengalami pergeseran lokus pengisahan dari kehidupan hutan ke kehidupan pesisir juga patut diapresiasi.
Perbedaan Avatar pertama dan kedua adalah Avatar seri pertama, penonton telah disuguhkan oleh isu-isu pembalakan hutan dan penyingkiran masyarakat adat untuk kepentingan industrialisasi, isu-isu yang sangat relevan hari-hari ini.
Sedangkan Avatar kedua Dalam Avatar 2, pesan-pesan politis tersebut disampaikan dengan bumbu-bumbu kehidupan pesisir yakni perburuan hewan khas laut Planet Pandora, Tulkun, oleh Orang-orang Langit.***
