Decision to Leave Diputar saat Cannes Film Festival, Park Chan Wook Angkat Bicara Terkait Film Garapannya

- 25 Mei 2022, 15:25 WIB
Park Chan Wook Hadiri Premier Film Decision to Love di Cannes Film Festival
Park Chan Wook Hadiri Premier Film Decision to Love di Cannes Film Festival /Instagram.com/@cjenmmovie

ZONABANTEN.com - Sutradara Park Chan Wook yang menghadiri Cannes Film Festival untuk karya terbarunya, Decision to Leave, membagikan kesannya kepada wartawan. 

Dilansir melalui laman The Korea Herald pada Selasa, 24 Mei 2022, Park Chan Wook menceritakan beberapa hal terkait Decision to Leave yang bergenre romantis. 

Park Chan Wook mengatakan, “Saya ingin membuat kisah cinta untuk orang dewasa, tetapi itu tidak berarti bahwa saya harus menggambarkan adegannya secara gamblang.”

“Orang-orang mungkin berpikir itu monoton dan kurang sensasional daripada proyek saya yang sebelumnya,” ucap Park Chan Wook. 

Baca Juga: Setelah 2 Tahun, Korean Air Kembali Jadwalkan Direct Flight dengan Rute Incheon-Bali Mulai Bulan Juli

Ia mengungkapkan, alasan dibalik dari penggarapan karya tersebut karena ia ingin membuat film klasik yang mampu membuat penonton terhanyut. 

Di akhir wawancara singkat itu, sang sutradara mengutarakan harapannya supaya karya tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. 

“Saya hanya ingin memikirkan cerita-cerita menyenangkan. Mungkin, saya senang mendapat respon yang bagus, tapi saya pikir itu bukan masalah besar. Terima kasih telah menonton film yang panjang, membosankan, dan kuno ini!” tutupnya. 

Decision to Leave sendiri merupakan film yang mengisahkan tentang romansa dewasa antara seorang wanita dan pria.

Hae Jun (Park Hae Il), seorang detektif polisi yang jatuh cinta dengan Seo Rae (Tang Wei). 

Seo Rae sudah menikah dan salah satu kecurigaan di balik kematian sang suami diduga kuat adalah Hae Jun. 

Ini adalah kisah cinta romantis penuh gaya dari dua orang yang sudah menikah, tanpa menampilkan adegan dewasa atau kekerasan di dalamnya. 

Di sini, sang sutradara menunjukkan hubungan romantis jenis baru antara pria dan wanita yang sudah menikah. 

Baca Juga: Bergabung dengan Panthère, Jisoo BLACKPINK Digandeng Cartier sebagai Global Brand Ambassador

Keduanya dengan jujur menampakkan ketertarikan satu sama lain, tapi ​​​​tetap menjaga martabat dengan cara yang halus dan menyentuh. 

Ini adalah karya keempat sang sutradara yang bersaing di Palme d’Or setelah ”Oldboy” (2003), “Thirst” (2009), dan “The Handmaiden” (2016).

Park Chan Wook adalah sutradara kondang asal Korea Selatan yang memulai debutnya di tahun 1992 melalui film “The Moon Is... the Sun’s Dream”.

Sudah terjun di industri hiburan selama tiga dekade, karya-karya garapannnya sering mendapat penghargaan baik di dalam maupun luar negeri. 

Beberapa penghargaan yang pernah dimenangkannya, yaitu “Best Director” saat Blue Dragon Film Awards (2001), “Best Foreign Independent Film” dalam British Independent Film Awards (2004), “Grand Prix” dan “Palme d’Or” pada Cannes Film Festival (2004), serta “Best Film Not in the English Language” saat British Academy Film Awards (2018). 

Di awal tahun 2022, ia menggarap film pendek keduanya yang berjudul “Life is But a Dream” dengan hanya menggunakan iPhone 13 Pro. 

Berkat kepiawaiannya menyutradarai Life is But a Dream, CEO Apple memuji karyanya. 

Hingga saat ini, CJ Entertainment selaku distributor dari Decision to Leave, mencatat sudah ada 192 negara di seluruh dunia yang membeli hak siar.

Beberapa diantaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Turki, Prancis, Jepang, Jerman, dan Selandia Baru.

Baca Juga: Menggarap Film Pendek ‘Life is But A Dream’ dengan iPhone 13 Pro, Park Chan Wook Dipuji oleh CEO Apple

Sementara itu, Decision to Leave dijadwalkan tayang selama Cannes Film Festival ke-75 di Perancis selama 17 sampai dengan 28 Mei untuk kategori film kompetisi festival.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: The Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah