Network
ZONABANTEN.com – Kabar membanggakan datang dari karya anak bangsa setelah film animasi berjudul Nussa terpilih untuk ditayangkan di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) Korea Selatan.
Serial animasi anak yang bernuansa muslim tersebut memang kerap kali mencetak beberapa penghargaan sejak kemunculannya pada tahun 2018.
Namun sayangnya, tak semua pihak merespons baik penayangan film edukasi ini. Sebuah akun Twitter baru-baru ini menjadi viral usai menyebut bahwa film animasi Nussa mempromosikan Taliban.
Unggahan tersebut menyoroti pakaian Nussa dan Rara yang dianggap tidak mencerminkan anak Indonesia.
Baca Juga: Banjir Kritikan Usai Adegan Drama ‘Racket Boys’ Dianggap Merendahkan Indonesia, SBS Tulis Permohonan Maaf
“Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan. Tapi film Nusa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yang merusak!” tulis akun Twitter @eko_kuntadhi dikutip ZONABANTEN.com.
Tulisan yang diunggah pada Minggu, 19 Juni 2021, tersebut sontak menuai kritikan tajam dari berbagai pihak.
Salah satu tokoh perfilman Indonesia yakni Ernest Prakasa turut angkat suara memberikan pembelaan kepada film Nussa.
“Selain mempromosikan nilai-nilai yang positif, Nussa juga salah lokomotif industri animasi dalam negeri. Semangat terus bawa Nussa ke tempat yang lebih tinggi bro @anggasasongko,” tulis Ernest dalam akun Twitter @ErnestPrakasa.
Dalam unggahan tersebut, Ernest menandai akun Angga Sasongko selaku CEO dan Founder Visinema Pictures, rumah produksi dari film Nussa.
Tak sampai disitu, salah satu kreator dari film Nussa bernama Ryan juga turut merespons dengan memberikan undangan resmi menonton secara privat kepada pembuat unggahan @eko_kunthadi untuk melihat secara langsung bagaimana jalan cerita dari film Nussa tersebut.
Baca Juga: 10 Tanda Kamu Dijaga oleh Malaikat Pelindung, Salah Satunya Bentuk Awan Aneh dan Pelangi Tanpa Hujan
“Kami undang resmi baik-baik. Kami ajak nonton PRIVATE. Gratis. Disewain studio PREMIERE XXI di Plaza Senayan. Kursi enak; Supaya lihat produknya dulu sebelum menuduh. Lihat ceritanya. Kualitas animasinya. Mau diajak diskusi santai sama kreator, enggak mau, maunya lanjut ngebacot,” tulis Ryan dalam akun Twitter @Adriandhy.
Sementara itu, sesuai sinopsis film Nussa yang tertera di BIFAN, animasi ini menceritakan seorang anak yang pandai dan mengikuti kompetisi sains di sekolah. Semuanya dilakukan agar anak bernama Nussa itu dapat membuat ayahnya bangga kepada dirinya yang akan pulang dari luar negeri.
“Berencana untuk mengesankan ayahnya yang akan pulang setelah setahun di luar negeri, Nussa, anak cerdas berusia 9 tahun, berpartisipasi dalam kompetisi sains di sekolahnya. Namun ketika ia menerima kabar bahwa ayahnya membatalkan perjalanan pulang dan tidak dapat hadir dalam kompetisi, dan pada saat bersamaan seorang siswa baru yang cerdas bernama Jonni, menjadi saingannya dalam kompetisi sains itu. Nussa belajar arti sebenarnya dari rasa syukur,” bunyi sinposis tersebut.***
