3 Tradisi Natal Aneh dan Seram yang Nyatanya Memang Ada

16 Desember 2022, 17:58 WIB
Ilustrasi Tradisi Natal /Pixabay Michele_Maria

ZONABANTEN.com - Jika mendengar istilah Tradisi Natal, mungkin yang ada dibenak kita adalah nyanyian, makanan enak, dan diskon tahunan.

Bagaimana tidak, tradisi Natal yang akrab dengan budaya umat Kristiani ini memang identik dengan keceriaan dan hiburan.

Umat Kristiani sendiri memandang Natal sebagai hari belas kasih Tuhan, dimana Putra Tunggal Allah yaitu Yesus Kristus hadir di bumi untuk menyelamatkan umat manusia.

Maka tak heran jika hari Natal seharusnya diwarnai dengan nyanyian-nyanyian pujian dan gemerlap sukacita.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Bunga yang Kamu Suka dan Temukan Rahasia Paling Intim yang Kamu Miliki

Di Indonesia sendiri, setiap keluarga Kristiani akan merayakan Natal dengan cara yang menyenangkan, seperti menyantap makanan lezat, mengunjungi sanak saudara, serta bertukar kado.

Tapi tahukah kamu, di bumi belahan lain rupanya perayaan Natal tak 100% diwarnai kegembiraan. Beberapa tradisinya bahkan terbilang aneh dan seram jika diperhatikan.

Dilansir dari History.co.uk, berikut adalah 3 tradisi Natal yang terbilang aneh dan seram, yang nyatanya memang ada:

 

  1. Krampus

Apakah kamu mengenal Santa Claus? Ya, pria berjanggut putih dan berbusana merah ini memang merupakan ikon Natal yang paling terkenal.

Santa Claus sangat hobi membagi-bagikan hadiah saat Natal, terutama untuk anak-anak yang telah berperilaku baik sepanjang tahun.

Tapi tahukah kamu? Di Eropa tengah rupanya Santa Claus bukan satu-satunya sosok yang berkeliaran sepanjang Natal.

Baca Juga: Keren! Karina aespa, Seulgi Red Velvet, Kai EXO, dan Jeno NCT akan Berkolaborasi dalam Lagu Ini

Krampus adalah sosok lain yang ikut mengisi perayaan Natal. Tetapi berbeda dengan Santa Claus, Krampus hanya mendatangai anak-anak yang nakal.

Krampus digambarkan betubuh setengah manusia dan setengah kambing, dimana hobinya adalah menculik anak-anak Nakal.

Setiap anak yang nakal akan dimasukannya ke karung dan dibawanya ke sarangnya, dimana setiap anak nakal pada akhirnya tidak akan terlihat lagi.

 

  1. Kambing Gavle

Tradisi ini bermula dari tahun 1966 di Swedia, dimana asosiasi pedagang memutuskan membuat versi raksasa dari Swedish Yule untuk menarik perhatian turis.

Swedish Yule raksasa yang kemudian dinamai Gävlebocken ini didirikan pertama kali pada 1 Desember 1966, dan hanya membutuhkan dua hari untuk mendirikannya.

Gävlebocken memiliki ketinggian 13 meter, panjang 7 meter, dan berat 7 ton. Tetapi meskipun monumen ini cukup istimewa, masa berdirinya rupanya tak begitu lama.

Gävlebocken hancur bahkan sebelum hari raya Natal, yang mana kehancurannya diakibatkan oleh vandalisme dengan cara dibakar.

Baca Juga: Bukan BTS atau BLACKPINK, Ini 10 Grup K-Pop Paling Menonjol di Tahun 2022 Menurut Majalah Amerika

Ketidaksuksesannya di hari perdananya, mendorong Gävlebocken untuk dibangun kembali di tahun-tahun berikutnya.

Tetapi entah bagaimana, insiden anarkis yang bermula dari hari-hari perdananya dia berdiri, seolah berubah menjadi tradisi.

Gävlebocken selalu hancur dengan berbagai cara, dari vandalisme wajar, hingga cara yang tidak biasa seperti memanahnya dengan panah berapi atau menabrakannya dengan Volvo.

Setiap tahunnya otoritas selalu menambah keamanan untuk monumen, seperti menambahkan pagar, CCTV, anti api, bahkan penjaga, tetapi aksi vandalisme selalu saja terjadi.

 

  1. Mari Lwyd

Jika kamu merayakan Natal di Wales, mungkin kamu akan terkejut ketika tengkorak kuda mati bernyanyi di depan rumahmu.

Tentu saja ini bukan sebenarnya tengkorak kuda mati yang berkeliaran, tetapi hanya sekelompok orang berkostum yang berkunjung ke rumahmu.

Tetapi meski begitu kamu harus memberikan nyanyian balasan pada mereka untuk membuat mereka pergi.

Tradisi ini sebenarnya didasarkan pada tradisi dan cerita rakyat kuno Wales (Mari Lwyd), yang telah ada bahkan sebelum era Kristen.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Lurus atau Melengkung? Bentuk Ibu Jarimu Dapat Mengungkap Tentang Kepribadianmu

Jika Mari Lwyd mengunjungimu, kamu harus beradu nyanyian dengannya hingga salah satu sisi menyerah.

Jika kamu kalah dalam beradu nyanyian, kamu diharuskan mengundang Mari Lwyd dan rombongan ke dalam rumah, dan mempersembahkan hidangan dan minuman pada mereka.

Mari Lwyd akan berkeliaran di jalanan Wales selama 12 malam setelah hari natal.***

 

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: history.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler