Sukses Ditampilan Perdananya, Drama Snowdrop Terancam Berhenti Tayang Karena Tembus 100 Ribu Petisi Penolakan

19 Desember 2021, 17:23 WIB
Sukses Tampil Perdana, Drama Snowdrop Terancam Berhenti Tayang Karena Tembusnya 100 Ribu Petisi Penolakan. /Instagram @snowdrop.drama

ZONABANTEN.com - Kesuksesan awal drama Snowdrop rupanya berbanding terbalik dengan penolakan masyarakat Korea Selatan yang ingin penayangan drama ini segara diberhentikan.

Total 100.000 tanda tangan dalam petisi telah diterima Gedung Biru yang berisikan penolakan drama karena adanya penyimpangan sejarah dengan Jisoo dan Jung Hae In sebagai pemeran utama dramanya.

Petisi ini diunggah di situs web Petisi Nasional Gedung Biru untuk diserahkan kepada petinggi-petinggi Korea Selatan.

Baca Juga: Vibes ‘Couple Kondangan’, Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In Nampak Serasi Dalam Presscon Drama Snowdrop

Petisi yang diunggah dalam situs web Gedung Biru milik pemerintah. Biz Enter

Dalam petisi tersebut berisikan Yeong Ro (Jisoo) mengira Su Ho (Jung Hae In) yang rupanya merupakan mata-mata dari Korea Utara sebagai mahasiswa gerakan aktivisme.

Adegan tersebut yang menyebabkan kontroversi dengan merendahkan gerakan demokratisasi sejarah masyarakat Korea Selatan pada waktu 1980-an.

Demokratisasi memiliki arti yakni transisi ke rezim politik yang lebih demokratis.

Baca Juga: Malam Ini! Bigmatch Malaysia vs Indonesia Piala AFF 2020, Klik Link Streaming di Sini

Terdapat tambahan kalimat di dalam petisi yang betuliskan, pada saat gerakan demokratisasi, banyak korban pergerakan Korea Selatan yang disiksa dan dibunuh sebagai penyusup tanpa ada bukti yang kuat bahwa mereka adalah seorang mata-mata.

Selain mengkritik hal tersebut, terdapat cuplikan penggunaan latar musik yang kontroversial saat seorang pegawai Badan Keamanan Nasional mengejar Su Ho yang merupakan mata-mata dalam drama tersebut.

Lagu tersebut digunakan mahasiswa saat gerakan demokratisasi pada 1980-an. Lagu ini jika diputar akan memberikan kenangan dan ingatan yang pilu sekaligus menjadi lagu kemenangan mereka yang melakukan aksi demokratisasi.

Baca Juga: Netizen Setuju 5 Momen Park Hyung Sik di Happiness Ini yang Bikin Gagal Move On

Petisi tersebut juga menambahkan kalimat bahwa drama ini dapat dilihat di seluruh dunia, dan hal ini tidak diperbolehkan tayang karena dapat menanamkan persepsi yang salah tentang sejarah gerakan demokratisasi Korea Selatan.

Korea menjadi salah satu negara yang sangat demokratis, dan demokrasi ini tidak dicapai dicapai melalui penderitaan dan pengorbanan mayoritas yang tidak bersalah.

Hanya sekitar 30 tahun telah berlalu sejak ini, dan penyiaran drama yang merusak nilai gerakan demokratisasi harus dihentikan menurut masyarakat Korea Selatan.

Baca Juga: 5 Pesan Mulia Nabi Pada Sahabatnya, Salah Satunya Resep manjadi Orang Paling Kaya

Awalnya netizen Korea mengklaim bahwa pihak JTBC berjanji akan mengubah alur cerita, namun JTBC tidak menepati janji yang akhirnya membuat petisi pemberhentian tayang ini kembali muncul.***

Editor: Bunga Angeli

Tags

Terkini

Terpopuler