"Tidak ada hubungannya dengan ini (pergantian nama). Saya yakin beberapa orang mungkin ingin membuatnya jadi berhubungan. Tapi menurut saya itu adalah hal yang konyol. Kalaupun benar, saya pikir ini bukan lingkungan tempat Anda ingin memperkenalkan merek baru,” ungkap Zuckerberg.
Baca Juga: Pfizer dan AS Tanda Tangani Kontrak 50 juta Dosis Vaksin COVID-19 untuk Anak-anak
Perubahan besar seperti yang dilakukan perusahaan teknologi dunia seperti Facebook ini sebenarnya bukan yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya di tahun 2015 lalu, Google pernah melakukan hal serupa dengan menjadikan Alphabet Inc sebagai perusahaan induknya.
Selain itu, di tahun 2016 lalu Snapchat juga mengganti namanya menjadi Snap Inc dan memulai debutnya dengan membuat kacamata kamera Spectacles.
Sementara itu, Zuckerberg meyakini perubahan identitas Facebook ini telah selaras dengan visi masa depan yang diupayakannya saat ini.
"Metaverse akan menjadi platform masa depan dan pengalaman sosial. Jadi kami ingin memiliki identitas merek baru, seperti yang dilaporkan sebelumnya. Hal ini selaras dengan visi masa depan yang sedang kami upayakan.Ada semacam tujuan identitas merek ke tingkat yang lebih tinggi. Ada pula tujuan yang lebih teknis dan fungsional," imbuh Zuckerberg.
"Facebook adalah merek media sosial yang ikonik. Semakin kami melakukan lebih dari itu, orang-orang akan terus menganggap kami sebagai perusahaan media sosial. Tetapi cara berpikir kami adalah sebagai perusahaan yang membangun teknologi untuk membantu orang terhubung satu sama lain," lanjutnya.
"Kami pikir itu (rebranding) akan membuat kami jadi berbeda dengan perusahaan lain karena semua orang mencoba untuk bekerja pada bagaimana orang berinteraksi dengan teknologi, di mana kami membangun teknologi sehingga orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain," ujar Zuckerberg.***