Perkuat Strategi Bagi Pengguna & Penjual, Siapa E-Commerce yang Unggul Jadi No 1 di Indonesia?

18 Januari 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi/Pixabay/Mediamodifier /

 

ZONABANTEN.com  - Kondisi pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina mengakibatkan sejumlah perusahaan teknologi mengalami pasang surut  dalam perjalanan bisnisnya selama tahun 2022.

Meski ekonomi global tak menentu, justru hal tersebut mendorong bisnis e-commerce untuk melakukan berbagai perubahan dan merancang strategi baru yang tepat untuk terus  tumbuh dan berkembang.

Masing-masing pemain e-commerce mengatur ulang strategi, karena  bagaimanapun e-commerce memiliki peran terhadap individu juga keberlangsungan bisnis.

 Skema strategi  yang dilakukan bukan hanya meliputi berbagai promo dan diskon terbaik untuk menarik pengguna, tetapi  wadah yang dapat mendukung penjual untuk bertahan menjaga keberlangsungan bisnisnya.

 Tim redaksi  tertarik untuk menelisik lebih dalam mengenai kompetisi para pemain utama e-commerce di Indonesia  pada tahun 2022. Lantas, siapakah E-Commerce yang unggul dan menjadi jawara pilihan pengguna dan penjual di  Indonesia?

 Baca Juga: Profil dan Foto Pra-Debut Ahyeon, Member BABY MONSTER yang Disebut Mirip Jennie BLACKPINK

Seperti diketahui, Shopee, Tokopedia, dan Lazada terus mendominasi pasar e-commerce tanah air. Berdasarkan data App Annie di sepanjang tahun 2022, Shopee tercatat sebagai platform belanja online nomor 1 di Indonesia dengan jumlah total unduhan terbanyak baik di Google Play atau Apple Store, juga menjadi platform belanja online nomor 1 dalam jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu dari 3 Kartu Ini dan Ketahui Gambaran Tentang Bagaimana Orang Lain Melihatmu

Semakin diperkuat dengan data dari SimilarWeb, Shopee adalah marketplace dengan pengunjung website tertinggi dengan rata-rata 181 juta pengunjung per bulannya pada 3 bulan terakhir (Oktober - December 2022), memimpin jauh dengan rata-rata selisih 46 juta pengunjung per bulannya, dari Tokopedia, yang menempati posisi kedua dengan rata-rata 135 juta pengunjung per bulannya.

SimilarWeb

Data tersebut selaras dengan beberapa hasil riset yang dilakukan pada kuartal 4 tahun 2021 hingga 2022  kemarin. Di awal tahun 2022, Ipsos merilis hasil riset persaingan dalam industri e-commerce, dimana  Shopee menduduki peringkat pertama pada 4 penilaian indikator yang digunakan dalam survei. 

  1. Indikator merek yang paling sering digunakan atau Brand Use Most Often (BUMO). Berdasarkan BUMO ini, 54% responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia (30%) dan Lazada (13%).
  2. Indikator Top of Mind, Shopee menduduki peringkat pertama 54%, diikuti oleh Tokopedia (27%) dan Lazada (12%). Artinya Shopee adalah merek atau platform e-commerce yang paling diingat oleh mayoritas konsumen Indonesia.
  3. Indikator pangsa pasar jumlah transaksi (Share of Order), Shopee juga berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 41%, diikuti dengan Tokopedia (34%) dan Lazada (16%). 
  4. Indikator pangsa pasar nilai transaksi, Shopee menduduki peringkat pertama yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yaitu 40%. Peringkat kedua disusul oleh Tokopedia (30%) dan Lazada (16%).

Skema strategi tiga pemain e-commerce ini semakin terlihat hingga kuartal 4 tahun 2022.

Baca Juga: Menarik! Begini Cara BigHit Music Menentukan Leader dalam Grup K-Pop

Menurut Riset Snapcart  bertajuk  “Semarak Festival Belanja Akhir Tahun: Kunci Utama Daya Tarik E-Commerce”, ada 5  indikator konsiderasi masyarakat dalam memilih sebuah platform untuk dimanfaatkan saat kampanye harbolnas.

Indikator dari Riset Snapcart ini seperti harga terjangkau, di mana Shopee unggul 55%, Tokopedia (46%), Lazada (43%).

Untuk indikator Gratis ongkir/ongkir murah, Shopee unggul (68%), Tokopedia (66%) dan Lazada (57%). Selain itu, Shopee juga memiliki keunggulan sebagai platform yang memiliki jenis kategori produk beragam dan lengkap.

Sementara indikator fitur tambahan selain berbelanja (game, hiburan), Shopee unggul 28%, Tokopedia (15%) dan Lazada (18%). Shopee juga dianggap lebih puas bagi masyarakat karena menyediakan metode pembayaran cicilan atau Paylater.

E-commerce Keluarkan Fitur Interaktif

Belakangan, seluruh e-commerce juga berlomba-lomba mengeluarkan fitur interaktif untuk menghadirkan  pengalaman belanja lebih menyenangkan. Pada riset Desember 2022, Snapcart mengungkap beberapa  fitur-fitur interaktif yang dikenal, sebanyak 37% responden memilih Shopee Live sebagai fitur yang paling  disukai.

Posisi berikut nya terdapat TikTok (30%), Shopee Video (23%), Tokopedia Play (7%), dan (1%)  untuk BukaLive, LazLive dan LazadaFeed. Inovasi tiada henti, harga yang terjangkau, dan produk yang  lengkap menjadikan e-commerce terus dilirik oleh pembeli. 

Mengutip dari paparan riset Snapcart Desember 2022, Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart Indonesia mengatakan, “Menariknya, fitur-fitur ini juga sangat membantu dalam strategi penjual khususnya lokal  untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya. Melalui interaksi yang lebih dekat dan konten kreatif, para  penjual lokal dapat semakin terdorong untuk meningkatkan eksposur produknya dan memperluas  jangkauan ke seluruh lapisan masyarakat. Faktor yang mendorong perkembangan dan kemajuan pelaku usaha khususnya lokal.”

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menganggap Shopee sebagai salah satu platform  penjualan online yang konsisten dalam membawa kemudahan berbelanja, melalui ragam inovasi, program,  dan fitur interaktif untuk para penggunanya, baik itu pembeli maupun penjual.

Baca Juga: KUR BRI 2023 Dibuka, Bisa Pinjam Sampai Rp500 Juta, Begini Ketentuan dan Persyaratannya, Cek DI SINI!

E-commerce Bantu Keberlangsungan Bisnis Penjual

Riset Katadata Insights Center bertajuk ‘MSME Study Report: Peran Marketplace bagi UMKM’  mengungkap bahwa sebanyak 57% pelaku usaha menyampaikan nilai penjualan terbesar berasal dari  Shopee, yang diikuti oleh Tokopedia (28%), Lazada (6%), Bukalapak (3%), Blibli (2%), dan lainnya (3%).

Data ini semakin mengukuhkan posisi Shopee sebagai ecommerce pilihan utama, tidak hanya bagi para  pengguna, melainkan juga bagi para penjual yang berjualan online di platform ecommerce. 

Berdasarkan hasil survey yang sama, promosi hari khusus Shopee dianggap paling membantu bisnis oleh  mayoritas pelaku usaha (50%), lalu diikuti oleh promosi Waktu Indonesia Belanja dari Tokopedia (12%).

Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong kenapa para penjual menempatkan Shopee sebagai  ecommerce utama untuk usaha berjualan online mereka. Para penjual tentunya merasakan manfaat yang  besar dengan bergabung ke e-commerce karena kemudahan bertransaksi dan berinteraksi dengan  pelanggan. Dari beberapa faktor pendorong tersebut, sebanyak 70% responden menilai platform online  praktis dan bisa menjalankan usaha di mana saja. Kemudian, 69% masuk karena banyak promosi.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Ganjar Pranowo Sebut Stabilitas Politik di Jawa Tengah Berjalan Baik

Dapat disimpulkan dari pemaparan di atas bahwa di tengah gempuran kondisi ekonomi global tak menentu  dan segala perubahan yang telah terjadi, Shopee masih unggul dan menduduki peringkat jawara sebagai  e-commerce terbesar pilihan pertama oleh mayoritas pengguna dan penjual di Indonesia. 

Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Bima Laga, meyakini bahwa pertumbuhan e-commerce  masih akan terus berlanjut meskipun masyarakat sudah aktif beraktifitas secara tatap muka setelah  pelonggaran PPKM. "Saat ini belanja online sudah menjadi gaya hidup sekaligus menjadi alat untuk  pemenuhan kebutuhan sehari-hari," ujar Bima.

Namun, para pemain adu strategi untuk mempertahankan bisnisnya tentu masih akan berlanjut, apalagi  setelah seluruh pemain besar bersama-sama melakukan penyesuaian dengan alasan menciptakan  ekosistem yang lebih matang. Menarik untuk memperhatikan bagaimana performa pemain e-commerce di  tahun-tahun ke depan mengarungi kondisi ekonomi yang pastinya tidaklah mudah. ***

 

 

Editor: Rahman Wahid

Tags

Terkini

Terpopuler