ZONABANTEN.com - Ingin memperoleh penghasilan jangka panjang, menyiapkan dana untuk tujuan di masa depan? Investasi saham adalah salah satu pilihan yang tepat, kerena banyak yang mengakui keuntungan investasi saham yang begitu besar.
Meskipun menjanjikan keuntungan yang besar, investasi saham juga bisa mengakibatkan kerugian yang besar jika kamu tidak menguasai strategi permainnnya. Artinya, mendapatkan kekayaan dari investasi saham bukanlah hal yang mudah.
Belum lagi, pasar saham sering memberi jebakan. Salah satunya adalah momen short squeez yang harus diwaspadai oleh para short seller.
Peristiwa ini paling umum terjadi pada saham dan forex. Namun, ini dapat terjadi pada aset apa saja yang dapat diperdagangkan dengan transaksi long dan short di pasar keuangan.
Saat momen Short Squeeze, banyak pelaku pasar yang memasang posisi short atas suatu aset karena memprediksi harganya akan turun, dan mereka akan mendapatkan keuntungan yang besar. Tetapi ternyata harga aset tersebut malah melonjak naik secara signifikan. Bagi para short seller, ini adalah hal yang sangat menyebalkan.
Tapi, Kenaikan harga aset pada saat momen Short Squeeze biasanya tidak berlangsung lama, atau maksimal selama beberapa hari perdagangan. Setelah harga aset naik signifikan karena Short Squeeze, harga akan kembali ke tren bearish-nya semula, yaitu pergerakan saham yang diam dan cenderung turun.
Namun, bagi para trader yang punya modal terbatas, momen Short Squaze itu boleh jadi sudah cukup untuk memicu margin call (MC), karena harga asetnya naik signifikan.
Pada Oktober 2008 lalu, ada momen Short Squeze yang ramai diperbincangkan, itu terjadi pada Saham otomotif Volkswagen AG. Saat itu, harga saham Volkswagen melonjak sekitar 300% dari bawah USD40 menjadi lebih dari USD110 dalam hitungan hari.
Baca Juga: Kaum Hawa Wajib Tau! Trik Mencapai Kebebasan Finansial Bagi Perempuan Modern
Saat itu, ekuitas global sedang akibat krisis finansial. Hanya saham Volkswagen saja yang nilainya melonjak naik.
Awalnya, kenaikan sahan Volkswagen dipicu oleh pengumuman Porsche SE tentang rencana mereka mengakuisisi mayoritas saham Volkswagen hingga kemungkinan hanya tersisa sekitar 6% saham Volkswagen yang beredar di pasar. Jumlah tersebut terlalu sedikit, sehingga saham Volkswagen berisiko tidak likuid.
Hal ini membuat para trader menjadi panik. Mereka yang telanjur pasang posisi short berlomba-lomba untuk exit, sehingga menciptakan lonjakan permintaan atas saham Volkswagen yang hanya sedikit. Konsekuensinya, harga asetnya melonjak.
Tetapi pada akhirnya, rencana Porsche tersebut tidak terealisasi dan harga saham Volkswagen kembali melemah. Justru Volkswagen yang sukses mengakuisusi Porsche pada Juli 2012 setelah proses tarik-ulur selama 4 tahun. Ini merupakan salah satu peristiwa Short Squeze yang paling legendaris.***