Network
ZONABANTEN.com - Ketua DPC Gerindra Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Li Claudia Chandra menyatakan Gerakan Pemuda Sadar Pilkada (GPSP) yang melaporkan dua pasangan calon soal politik uang, dirasa kurang tepat. Menurutnya, apa yang menjadi bahan laporan tersebut, hasil dari pemahaman yang salah.
"Saya menilai GPSP tidak memahami Undang-undang Pilkada, serta tidak bisa membedakan mana yang namanya program dalam visi misi calon, dan yang mana politik uang," kata Li Claudia Chandra kepada Zonabanten.com (Pikiran Rakyat Media Network), Kamis 22 Oktober 2020.
Janji program calon kepala daerah ini, adalah janji yang nantinya akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD). Ada baiknya GPSP mencari 'petunjuk' yang tepat dan akurat, agar kesadaran dan kepeduliannya terhadap Pilkada Tangsel ini bisa lebih bermanfaat," tambahnya.
Baca Juga: Peduli Pelaku Usaha, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangsel Berikan Pelatihan dan Stimulan
Senada, Direktur Eksekutif Banten Care Institute (BCI) Heriyono Nayottama mengungkapkan bahwa, logika politik yang dibangun oleh GPSP sangat tidak masuk akal.
"Logika politik yang dibangun oleh GPSP sangat absurd. Janji politik sangat jauh berbeda dengan politik uang. Mereka harus paham soal definisi politik uang," ungkap Heriyono Nayottama.
Heriyono pun mempertanyakan apakah GPSP telah melihat secara fakta, bahwa salah satu paslon membagi-bagikan uang tunai kepada masyarakat.
Baca Juga: DPT Bertambah 2,8 Persen, KPU Tangsel Tunggu Regulasi Bagi Pemilih Manula
"Kalau GPSP melihat salah satu paslon membagi-bagikan uang kepada masyarakat Tangsel terkait kampanye, semestinya hal itu yang diadukan mereka," tuturnya.
