Network
ZONABANTEN.com – Enam desa di Kabupaten Lebak dinyatakan bebas stunting. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah.
Tuti mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak terus mengoptimalkan penanganan stunting di daerah ini untuk mencetak generasi emas tahun 2045. Enam desa di Kabupaten Lebak yang terbebas dari stunting berada di Kecamatan Rangkasbitung dan Kecamatan Maja.
Dia melanjutkan, intervensi yang dilakukan Pemkab Lebak untuk mengatasi stunting di daerah ini adalah melibatkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan PT Pos Indonesia setempat untuk menyalurkan telur sekaligus daging ayam kepada 13.876 keluarga pra sejahtera. Bantuan ini disalurkan selama 6 bulan dan akan berakhir pada Desember 2023.
Baca Juga: Pemilu 2024 Mendekat, Pj. Bupati Lebak: Utamakan Persatuan-Kesatuan, Jangan Ada Pelanggaran
Selain itu, Pemkab Lebak juga mengoptimalkan peran dan fungsi Tim Pendamping Keluarga (TPK) setempat untuk memeriksa kesehatan ibu dan anak, memeriksa kesehatan ibu hamil, menimbang berat badan bayi, dan mendata calon pengantin. Menurut Tuti, gerakan ini juga mampu menurunkan angka keluarga beresiko stunting (KRS) di Kabupaten Lebak.
“Dengan semua intervensi itu, kita menargetkan ke depan daerah ini tidak ada lagi kasus baru stunting, sementara angka KRS juga menurun drastis,” kata Tuti.
“Kita bekerja keras agar desa-desa lain juga bisa segera terbebas dari stunting,” ujarnya.
Tuti mengungkapkan, angka stunting di Kabupaten Lebak pada Agustus 2023 menurun ke angka 3.736 anak. Dirinya optimis persoalan stunting di daerah ini akan terus menurun dan mencapai target yang diharapkan Pemerintah Indonesia.
“Kami meyakini angka stunting di Lebak menurun hingga 14 persen sesuai target Presiden Joko Widodo,” tuturnya.***
