ZONABANTEN.com – Berupaya mengatasi stunting serta menurunkan angka kematian ibu dan anak di suku Baduy, Kabupaten Lebak, sekitar sembilan puluh tenaga kesehatan (nakes) yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dari berbagai organisasi melakukan bakti sosial.
Arius Karman selaku Ketua Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia mengatakan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan tenaga kesehatan yang berasal dari Jakarta dan Banten.
“Ada 54 dokter dari Jakarta, ditambah dua puluh dokter dari Banten, perawat dua belas orang, dari BKKBN enam orang, dan dari rumah sakit UI enam orang, totalnya sekitar sembilan puluh orang,” kata Arius, dilansir dari Kabar Banten pada Minggu, 4 Juni 2023.
Arius menyampaikan bahwa mengatasi stunting serta menurunkan angka kematian ibu dan anak di suku Baduy adalah tujuan utama dari kegiatan tersebut.
“Kami ingin mengentaskan angka stunting di Baduy dan menurunkan angka kematian ibu dan anak di Baduy,” ujarnya.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Ceramah di Alun-Alun Pandeglang, Masyarakat Antusias Menyambutnya
Menurut Arius, banyaknya kasus stunting serta tingginya angka kematian ibu dan anak di suku Baduy disebabkan oleh pernikahan dini yang kerap terjadi di kalangan masyarakat Baduy.
“Karena para ibu suku Baduy ini kebanyakan menikah muda, mungkin sekitar 13 hingga 15 tahun, sehingga rahimnya belum kuat. Terlalu muda nikah,” tuturnya.
Bakti sosial tersebut diadakan oleh berbagai organisasi kesehatan seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) se-Banten, IKAMARS FKM UI, HISFARSI, dan PRENAGEN LOVA.
Bakti sosial tersebut sudah diadakan sejak tahun 2015. Kegiatan ini diadakan secara rutin karena kasus stunting serta angka kematian ibu dan anak di suku Baduy masih mengkhawatirkan.