Kolaborasi dan Fokus Pada Permintaan Pasar, Jadi Kunci Keberhasilan UMKM di Tangsel

- 13 Mei 2022, 16:35 WIB
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tangsel Warman Syanudin (kanan) bersama Henri Suhardja. /Zonabanten/ Ari /
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tangsel Warman Syanudin (kanan) bersama Henri Suhardja. /Zonabanten/ Ari / /

 

ZONABANTEN.com - Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Warman Syanudin mengatakan bahwa, kolaborasi antar lembaga dan pelaku UMKM di Tangsel menjadi kunci sukses dalam pengembangan usaha. Pasalnya, banyak produk di Tangsel yang menurutnya memiliki nilai ekspor yang mumpuni.

"Rencana kami ke depan, bagaimana produk-produk UMKM Kota Tangsel ini bisa ekspor juga. Kami juga sudah berdiskusi dengan Bea Cukai, bagaimana agar administrasi dan persyaratan produk ekspor ini, bisa kita sosialisasikan kepada para pelaku UMKM di Kota Tangsel," kata Warman Syanudin usai meninjau produk Followme yang akan di ekspor, di kawasan Taman Tekno, Jumat 13 Mei 2022.

"Saya juga melihat produk Followme ini cukup bagus. Dan produk Tangsel ini, sudah ekspor ke beberapa negara seperti Arab Saudi, Papua Nugini, dan negara-negara Eropa. Tadi saya menerima info, justru di pandemi ini, omzetnya naik dua kali lipat. Dari produk ini terus ditingkatkan," tambahnya.

Warman menyatakan, UMKM di Kota Tangsel ini harus melalui berbagai pembelajaran terkait ekspor dan impor. Untuk dapat mengekspor produknya, imbuh Warman, pelaku UMKM harus mengerti bagaimana prosedur dan persyaratan apa saja yang harus dijalankan.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos PKH dan BPNT 2022 Secara Online, Unduh Aplikasinya, Dapat Bantuan hingga Rp3 Juta Per Tahun

"Kendala ekspor produk UMKM di Tangsel, ada beberapa. Jangan sampai setelah ekspor pembayarannya susah, atau setelah ekspor produknya agak tersendat. Makanya kolaborasi menjadi penting, agar kita bisa mencari solusinya untuk ke depan. Apa yang menjadi kelurangan dan kelebihan kita kaji smeuanya," ucap Warman.

Tangsel ini produk UMKM-nya banyak. Banyak juga yang handycraft. Produk ekonomi kreatif (Ekraf) juga banyak, cuma soal ekspor ini harus ada keseimbangan. Untuk pemasarannya juga harus dimaksimalkan. Bagaimana yang diproduksi dan yang dikirim harus sama-sama menguntungan bagi pelaku UMKM," tutupnya.

Terpisah, Pemilik produk Followme Henri Suhardja menyebut, saat ini pihaknya telah melakukan ekspor sejak 2020 silam. Kali ini, sambungnya, sedikitnya 100 ribu pieces (pcs) parfum buatan Followme diekspor ke Papua Nugini.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x