Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat, Wali Kota Tangsel Salahkan Covid-19

- 29 November 2021, 21:41 WIB
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie (kedua kanan). / Zonabanten/Arie
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie (kedua kanan). / Zonabanten/Arie /


ZONABANTEN.com - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie memaparkan bahwa kemiskinan dan pengangguran meningkat paska Covid-19 melanda dua tahun belakangan. Kenaikan yang menjadi tone negatif tersebut, dikatakan masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kota bertajuk Cerdas, Modern dan Religius tersebut.

"PR nya penanganan kemiskinan karena angkanya naik menjadi 2 sekian persen. Kemudian pengangguran naik 4 sekian persen,itu karena kemaren ekonomi mengalami pelambatan karena covid kita alami 2 tahun, sehingga memang terkontraksi negatif semuanya," kata Benyamin Davnie kepada wartawan, ditulis Senin 29 November 2021.

Selain kemiskinan dan pengangguran yang meningkat, Wali Kota Tangsel pun berujar bahwa, pertumbuhan ekonomi pun menurun hingga minus satu persen. Alih-alih dampak pandemi Covid-19, pihaknya menyatakan terus melakukan program guna mengatasi permasalahan tersebut.

Baca Juga: Daftar Lengkap Nominasi Mom And Kids Award 2021, Ada Lesti Kejora, Gala Sky, Raffi Ahmad, hingga Betrand Peto

"Pandemi Covid yang menghantam, membuat pertumbuhan ekonomi tembus hingga minus satu persen. Di awal-awal tahun pun pertumbuhan ekonomi mencapai minus 1 persen. Tapi sekarang sudah mendekati 4 persen," tuturnya.

Terpisah, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tangsel Putri Ayu Anisya menyebut, momentum ulang tahun ke-13, seharusnya menjadi dasar intropeksi untuk berbagai permasalahan perkotaan, termasuk kemiskinan dan pengangguran.

"Momentum HUT Ke-13, selain untuk beberapa hal layak dirayakan, namun sejatinya dijadikan juga momentum untuk introspeksi atas berbagai masalah perkotaan yang masih sangat perlu mendapatkan fokus, diantaranya kemiskinan dan kesenjangan," kata Putri Ayu.

"Meskipun secara kuantitas, jumlah penduduk miskin relatif rendah yaitu 2,6 persen, namun menurut Bappenas, 40,000 jiwa warga miskin Tangsel masuk kategori ekstrem. Artinya perlu mendapatkan fokus dari Pemkot," tambahnya.

Baca Juga: Reuni 212: Polri Mengimbau untuk Tidak Dilangsungkan di Monas, Sarankan Lebih Baik Dihindari

Selain itu, lanjut Putri Ayu, masih terdapat beberapa sektor harus mendapatkan perhatian serius dari Pemkot Tangsel. Anggota Komisi II DPRD itupun meminta Pemkot mampu melakukan introspeksi dan evaluasi demi keberlangsungan kehidupan Kota Tangsel kedepan.

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x