Harga Minyak Meroket, UKM Kerupuk di Tangsel Kepepet

- 25 Oktober 2021, 14:56 WIB
Minyak curah di salah satu Agen di wilayah Serpong
Minyak curah di salah satu Agen di wilayah Serpong /Adriansyah Tagor

ZONABANTEN - Wawan (36) salah seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) sektor makanan ringan (kerupuk) di kawasan Rodahias, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan tingginya harga minyak goreng jenis curah super. Meroketnya modal bahan baku tersebut, membuat beberapa pengusaha seperti dirinya kepepet dan merugi.

"Setelah Idul Fitri, kurang lebih Bulan Juni dan Juli, itu kisaran harganya di Rp170 ribu sampai Rp180 ribu. Sekarang, per jirigen yang isi 16 liter, harganya sudah Rp288 ribu. Jangankan untung, kita nombokin terus. Tekor yang ada," kata Wawan kepada wartawan, Senin 25 Oktober 2021.

Menurut Wawan, naiknya harga minyak goreng curah super tersebut, tidak dapat dibarengi dengan naik harga kerupuk kemasan. Alhasil, saat ini dirinya harus memikirkan bagaimana dapat terus berusaha, sebab karyawan yang harus 'dihidupi'.

Baca Juga: Kudeta Militer di Sudan, Menteri dan Pemimpin Partai Ditahan, Transisi Demokrasi Karut Marut!

"Kita ngga bisa naikin harga kerupuk kemasan kita. Karena kalau saya naik, belum tentu pengusaha kerupuk yang lain ikutan naik. Yang ada saya ngga laku jualannya. Makanya, harus ada kekompakan dalam menyikapi naiknya harga minyak goreng ini. Karyawan yang kerja di sini juga kan perlu makan, mereka perlu hidup karena digaji kan? Jadi bagaimana perhatian pemerintah? Minimal, distabilkan lah harga minyaknya," tutur Wawan.

"Saya dapat harga dari agen yang dari Jakarta. Dan, saya juga sempat tanya tanya pada rekan rekan sesama pengusaha kerupuk, apakah merasakan harga yang sama, ternyata semuanya rata. Harga minyak goreng curah super memang sedang tinggi. Makanya, kami minta solusi dari pemerintah. Tolong perhatikan kami ini sebagai UKM. Sehingga, kami juga bisa tetap berusaha," tegas Wawan.

Ditemui terpisah, salah seorang Agen Sembilan Bahan Pokok (Sembako) Irawati mengungkapkan hal serupa. Kenaikan harga minyak goreng, dirasakan sejak dua bulan lalu. Haji Euis sapaan akrabnya, menyebut, sejak kenaikan harga minyak goreng jenis curah, belum ada operasi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Baca Juga: Dikecam Publik, Giselle Aespa Menulis Permintaan Maaf Atas Isu Rasisme dalam Unggahan Video

"Biasanya kalau harga sudah naik begini, ada operasi pasar yang dilakukan oleh Pemda. Tapi sampai sekarang belum ada. Kenaikannya sudah dua bulan ke belakang. Kalau barang barang jenis lain, relatif stabil. Yang naik tinggi itu memang hanya minyak goreng saja," ungkap Haji Euis.***

Editor: Bunga Angeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x