Di Tangsel, Stok Bahan Baku Obat dan Vitamin Relatif Aman

- 24 Juli 2021, 15:45 WIB
Apoteker PT. Gratia Jaya Farma Arsyad
Apoteker PT. Gratia Jaya Farma Arsyad //Zonabanten/Arie

ZONABANTEN.com - Persediaan bahan baku di beberapa gudang bahan baku obat dan vitamin masih dalam kondisi aman. Hal itu dikatakan Apoteker PT. Gratia Jaya Farma, Arsyad bahwa saat ini, bahan baku multi vitamin masih sangat aman. Arsyad menyebut, permintaan bahan baku dan multivitamin masih didominasi oleh wilayah Banten dan sekitarnya.

"Masih aman. Beberapa bulan lalu, memang sempat tersendat bahan baku dari India. Tapi, belakangan ini masih sangat aman. Permintaan masih wilayah Jabodetabek. Tapi tertinggi, di wilayah Banten. Kalau untuk obat terapi covid-19, kita ngga ada. Kita khusus multivitamin aja, yang meningkatkan imun tubuh," kata Arsyad kepada wartawan, ditulis Sabtu 24 Juli 2021.

Hal senada dikatakan Temmy, marketing PT Setia Tritunggal Inti Artha bahwa, saat ini bahan baku farmasi khusus vitamin-vitamin masih sangat aman. Pihaknya hanya melayani distribusi ke pabrik-pabrik farmasi, di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Baca Juga: Pengamat Pendidikan: Tak Miliki Gadget, 9 Persen Anak di Jakarta Tidak Dapat Sekolah

"Kita distribusinya ke pabrik-pabrik farmasi. Bahan baku aja kita. Masih sangat aman. Jadi bahan baku yang ada di kita itu, nanti diolah lagi untuk vitamin-vitamin di pabrik farmasi. Kita kebanyakan ke Surabaya," tegas Temmy.

Amannya stok bahan baku obat dan vitamin pun dikatakan salah seorang staf PT. Satya Samitra Niagatama yang enggan disebut namanya. Sumber menyebut, untuk terapi Covid-19, perusahaan yang terletak di Taman Tekno, Kota Tangsel itu, hanya menyediakan bahan baku vitamin.

"Di kantor kita ini emang supply bahan baku, dan bukan obat. Kalau ketersediaan stok emang aman. Di Indonesia sendiri, supplier kayak kita ini banyak, jadi stok supply ke beberapa pabrik-pabrik farmasi masih aman juga. Kalau untuk terapi Covid, kita cuma menyediakan stok bahan baku vitamin saja. Distribusinya ke semua pabrik farmasi di Indonesia. Salah satunya PT. Kalbe, PT. Dexamedica, PT. Bina San Prima, dan beberapa pabrik farmasi yang lain," ujar Sumber.

Baca Juga: Evaluasi PPKM Darurat Jawa-Bali, BPBD Tangsel: Tertinggi 22 Kasus Penularan Covid-19

Diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangsel Ryan Anugrah menegaskan pihaknya akan menindak oknum pengusaha obat yang 'bermain' ditengah langkanya obat terapi Covid-19. Hal itu (menindak), kata Ryan Anugrah, menanggapi pernyataan beberapa apotek di Kota Tangsel.

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x