Vaksinasi Tak Capai Target, Pengamat Anggap Dinkes Tangsel Lambat Tangani Covid-19

- 12 Juli 2021, 16:04 WIB
Vaksinasi yang dilakukan di Kota Tangsel /Eka
Vaksinasi yang dilakukan di Kota Tangsel /Eka /

ZONABANTEN.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menganggap, tak tercapainya target vaksinasi pada warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai bentuk lambatnya langkah Pemerintah Kota (Pemkot) dalam penanganan Covid-19.

"Kalau memang data yang dimiliki wartawan rata-rata puskesmas hanya memberikan vaksinasi 50 sampai 70 warga, ya bisa jadi Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel ngga pengen Covid-19 cepat selesai. Karena, herd immunity warga dapat terjadi, jika program vaksinasi tercapai dengan baik," kata Trubus Rahardiansyah saat dikonfirmasi wartawan, Senin 12 Juli 2021.

"Iya berarti tidak ada samangat, tidak ada semangat untuk percepatan vaksinasi. Kalau seperti itu diinfokan data itu (tak capai target). Artinya harus dilakukan memverifikasi data. Dipastikan bahwa data itu benar, karena banyak puskesmas melaporkan datanya dibanyak-banyakin gitu, itu juga dia (puskesmas) ngejar anggaran juga mas," tambahnya.

Pria yang akrab disapa Trubus tersebut menuturkan, guna percepatan program vaksinasi seperti yang dicanangkan Pemerintah Pusat, Dinkes Tangsel perlu membuka data detail jumlah masyarakat yang telah tervaksinasi.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Rangkaian Puasa Bulan Dzulhijjah Idul Adha 2021 Beserta Bacaan Niatnya

"Pokoknya harus transparan dan akuntabilitas. Masyarakat juga punya kewenangan untuk mengakses juga saling mengkroscek. Ini kan menyangkut ketersediaan obat-obatan dan mengenai tabung oksigen. Itu (keterbukaan) harus dipastikan semua, jadi situasi ini harus cepat dan responsif. Guna menghindari tangan-tangan gelap dari bisnis ini, maka inilah perlunya pengawasan," tegas Trubus.

Trubus mengatakan, untuk mempercepat program vaksinasi, Pemkot Tangsel perlu memaksimalkan peran serta stakeholder hingga tingkat RT dan RW. Bahkan, imbuh Trubus, tak perlu lagi adanya regulasi pembatasan pemberian vaksin.

"Sosialisasikan untuk mengenai percepatan vaksinasi, itu yang penting. Kemudian nanti RT/RW membuat surat edaran yang isinya mewajibkan masyarakat untuk vaksin ke puskesmas. Masyarakat jangan di persulit lagi dengan birokrasi. Diperlukan kesigapan dari puskesmas sendiri, tenaga kesehatannya, harus berjuang secara proaktif, jangan hanya nunggu dan pasif," tandas Trubus.

Baca Juga: Seorang Pria Kulit Hitam Mendapatkan Gambaran Tali Jerat Serta Berbagai Pesan Rasis, Sang Pria Malah Dipecat

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menuturkan pihaknya menargetkan 900 ribu warga telah divaksin hingga akhir Desember mendatang.

"Target sampai Desember kita berharap, bisa divaksin sebanyak hampir 900.000 jiwa di Tangsel ini," kata Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie beberapa waktu lalu.

Dalam data yang diterima, beberapa puskesmas memberikan vaksinasi kepada warga berkisar 50 hingga 70 warga per harinya.

Hal itu terungkap dari informasi yang diberikan puskesmas-puskesmas seperti Puskesmas Sawah Baru yang rata-rata memvaksinasi 63 orang per harinya.

Adapula Puskesmas Kampung Sawah yang melayani vaksinasi tiga hari dalam satu minggu. Rata-rata warga yang tervaksinasi di wilayah puskesmas tersebut sebanyak 36 orang. Di Puskesmas Situ Gintung yang melayani vaksinasi empat hari dalam seminggu, rata-rata yang tervaksinasi sebanyak 77 orang per harinya.

Begitu pun yang terjadi di Puskesmas Paku Alam. Puskesmas yang melayani tiga kelurahan tersebut, rata-rata tervaksinasi sebanyak 93 orang per harinya, dengan pelayanan vaksinasi dua hari per minggunya. Di Puskesmas Pondok Jagung, rata-rata warga yang terlayani vaksinasi sebanyak 51 orang per harinya, dengan pelayanan dua hari per minggunya.

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah