Jadi Bisnis Menjanjikan, Karang Taruna Japos Tangsel Undang Presiden Apkulindo

- 11 April 2021, 12:51 WIB
Ketua Karang Taruna RW 08 JGL, Wafi Wicaksana (kanan)
Ketua Karang Taruna RW 08 JGL, Wafi Wicaksana (kanan) /Zonabanten/Arie

 

ZONABANTEN.com -  Ketua Karang Taruna RW 08 Perumahan Japos Graha Lestari (JGL) Wafi Wicaksana menyebut soal bisnis kuliner yang menjanjikan di tengah Pandemi Covid-19.

Melihat hal itu, dirinya mengundang Presiden Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) Bedi Zubaedi.

"Penjualan kuliner melalui online dapat menjadi bisnis yang menjanjikan. Jadi, kami mengundang Pak Bedi Zubaedi untuk memberikan tips dan trik kepada kami para pemuda, terlebih warga Perumahan JGL yang baru atau sudah memulai bisnis kuliner ini. Sehingga, di kemudian hari, dapat menjadi penghasilan yang menjanjikan," kata Wafi Wicaksana kepada Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network), Minggu 11 April 2021.

Baca Juga: [Update Gempa Jatim] – Korban Meninggal 8 orang, BPBD Dirikan Posko dan Dapur Umum

Berlokasi di Sekretariat RW 08 Perumahan JGL, Presiden Apkulindo Bedi Zubaedi menyatakan, beberapa tantangan dalam penjualan kuliner secara online, dapat diantisipasi, asalkan tetap berusaha dan berinovasi.

"Tantangan untuk masyarakat yang baru mulai itu banyak. Semisal, kalau ngga laku gimana?rasanya gimana? Disini saya memberikan tips dan trick kepada anak muda dan warga di Japos (JGL) ini, untuk terus berinovasi. Pertama, kemasan yang disajikan, harus sesuai dengan makanan atau minuman, sehingga saat dibawa oleh driver onlinenya, tetap sesuai dengan yang diterima oleh konsumen," kata Bedi Zubaedi.

Baca Juga: Segera Klaim Kode Redeem FF Terbaru 11 April 2021, Paleolithic Bundle Server Indonesia

Bedi menuturkan, penjualan secara online justru memudahkan pengusaha kuliner untuk memantau pesanan yang akan diterima dan yang dikirimkan ke konsumen. Sehingga, pengusaha bisa memberikan beberapa note dalam pesanan tersebut.

"Kalau bisnis online itu, justru kita lebih mudah memantau pesanan yang akan diterima atau yang akan dikirim ke konsumen. Contoh, kalau kita tahu, kentang goreng yang dijual oleh produsen makanan cepat saji itu, kekuatannya cuma 7 menit, tapi tetap laku. Melihat itu, kita bisa belajar bahwa, semua bisa kita lakukan," kata Bedi.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x