Harga Kedelai Masih Tinggi, PSI Tangsel Soroti Kinerja Pemerintah Kota

- 15 Maret 2021, 12:33 WIB
Tawas, pengrajin tahu dan tempe di Kecamatan Pamulang
Tawas, pengrajin tahu dan tempe di Kecamatan Pamulang //Bima/DPD PSI Tangsel


ZONA BANTEN - Ketua Divisi Ekonomi Kerakyatan DPD PSI Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahman Faisal menyatakan, masih tingginya harga kedelai membuat sejumlah pengrajin tahu dan tempe menjerit.

Hal itu (harga kedelai tinggi), tutur Rahman Faisal, menjadi sorotan atas kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, yang dinilai buruk dalam mengontrol harga bahan baku di pasar.

"Saat ini manajemen hulu dan hilir ada ketidakberesan. Alasannya adalah harga kedelai sulit dikontrol oleh Pemerintah. Artinya harga diserahkan ke pasar," kata Rahman Faisal dalam rilis yang diterima Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network), Senin 15 Maret 2021.

Baca Juga: Gagal! Inilah Usaha Paula Verhoeven untuk Mengejutkan Baim atas Kabar Anak Keduanya

"Pengrajin tahu dan tempe di Pamulang ini, menjadi pemasok protein bagi masyarakat menengah bawah di Tangsel. Jangan sampai di kondisi sulit ini, perajin dan konsumen justru makin sulit hidupnya," tuturnya lagi.

Pihaknya mendesak Pemkot Tangsel untuk segera turun ke para pengrajin tahu dan tempe, agar mengetahui lebih jelas, serta memberikan solusi kepada para pengrajin tersebut.

"Tidak ada salahnya Pemkot Tangsel mencari tahu ke pemerintah pusat dan kementerian pertanian untuk menyampaikan keluhan perajin tempe agar segera ada solusi konkrit," tegas Rahman.

Baca Juga: Waspada! Diet Ekstrem Kurang Dari 800 Kalori Sehari, Ini Akibatnya

"Pemerintah jangan hanya memberikan janji bahwa harga kedelai akan turun. Tapi realisasikan, bisa melalui subsidi subsidi, karena pengrajin ini masuk kedalam UMKM. Sehingga roda ekonomi dibawah juga bisa bergerak," pungkas Rahman.

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x