Network
ZONA BANTEN - Tanggal 12 Februari kemarin adalah tahun baru Imlek, dimana banyak orang yang merayakannya dengan berdo'a.
Pada tanggal 13 Februari ini masih banyak yang datang ke tempat berdo'a untuk memanjatkan do'anya.
Namun, ada kabar duka dari Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Banten pada hari ini.
Terjadi peristiwa kebakaran yang menghanguskan 2 rumah penduduk yang berlokasi di gang sempit pemukiman padat penduduk Lebak Banten.
Dilansir dari Zona Banten dari artikel Ringtimes Bali yang berjudul "Hendak Sembahyang saat Perayaan Imlek, 2 Rumah Terbakar dan 2 Orang Tewas Mengenaskan"
Baca Juga: Meriahkan Imlek 2021, Kemnaker, BPSDMI Kemenperin, Kemensetneg dan Kementerian BUMN Beri Ucapan Ini
Penyebab kebakaran terjadi dikarenakan lilin sembayang umat Khonghucu terjatuh sehingga merambat dan membakar 2 rumah sekaligus.
Peristiwa kebakaran ini menelan dua korban jiwa karena kobaran api yang sulit dipadamkan dan pengevakuasian yang sulit dijangkau.
Kebakaran 2 rumah ini langsung dilaporkan pada Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) sekitar Lebak Banten untuk meminta pertolongan yakni pengevakuasian korban.
Pada akhirnya, Tim Damkar datang dan langsung bertugas memadamkan api. Karena pemukiman tersebut berada pada gang sempit, Damkar sempat merasa kesulitan melakukan pengevakuasian.
Namun berkat kerja keras, 2 rumah berhasil dipadamkan dari kobaran api tersebut. Menurut keterangan terdapat dua korban yang terjebak dalam rumah.
Baca Juga: Ini Amalan yang Dianjurkan Saat Bulan Rajab dan Keutamaan Puasa Rajab 1-10 Hari yang Sayang untuk Dilewatkan
Satu korban meninggal bernama Cungsin berumur 70 tahun dan Siakim berumur 75 yang sedang mengidap penyakir stroke.
"Ada korban jiwa satu orang dan seorang lagi selamat. Korban ini memang kondisinya kurang sehat," ungkap Lurah Muaraciujung Timur Imas Trisnawati.
Peristiwa kebakaran yang menghanguskan 2 rumah di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Banten memiliki kerugian yang sangat besar di setiap rumahnya.
Tidak hanya kehilangan angota keluarganya, rumah yang hancur tanpa tersisa ditaksir memiliki kerugian hampir ratusan juta rupiah.***(Dahliana Mega Hardianti/Ringtimes Bali)
